Pemain Naturalisasi Indonesia Fm 2023

Pemain Naturalisasi Indonesia Fm 2023

26 Lượt xem Premium10/11/2024

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bola.com mencatat bahwa Jay Idzes menjadi pemain keturunan Belanda ke-17 yang dinaturalisasi untuk membela Timnas Indonesia setelah Arnol dan der Vin hingga Justin Hubner.

Sementara, Jay Idzes menjadi pemain naturalisasi kedelapan di era pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sesudah Marc Klok, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Sandy Walsh, Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Justin Hubner.

17 Pemain Keturunan Belanda yang Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia

3. Jhonny van Beukering

FFC terus menggenjot program naturalisasi mereka menyusul rentetan hasil negatif, seperti di kualifikasi Piala Dunia 2026 dan kualifikasi Piala Asia 2027. Timnas Kamboja tersingkir cepat di dua ajang itu.

Kini, tanda-tanda optimisme akan kebangkitan sepak bola Kamboja muncul ketika tim Kamboja mengalahkan China Taipei 3-1 dalam rangkaian FIFA Days November lalu.

Sekarang dengan tambahan pemain-pemain naturalisasi di posisi-posisi krusial, pelatih Timnas Kamboja, Koji Gyotoku, dan timnya bahkan mulai berani memimpikan tiket ke semifinal Piala AFF 2024.

Di Piala AFF 2024, Kamboja berada di Grup A bersama Thailand, Malaysia, Singapura, dan Timor Leste.

Selain Thailand yang berstatus juara bertahan dan tim 'penguasa' di turnamen ini, Malaysia maupun Singapura dinilai sedang mengalami periode ketidakstabilan.

Kalangan pengamat memprediksi bahwa jika The Angkor Warriors memperoleh hasil yang baik melawan Malaysia di kandang sendiri, Olympic Stadium di Phnom Penh, pada pertandingan pembukaan, Minggu (8/12/2024), mereka dapat melaju melewati babak penyisihan grup Piala AFF untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Suara.com - Ini adalah profil dan data pribadi Jay Idzes, seorang pemain keturunan yang saat ini sedang menjalani proses naturalisasi untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Naturalisasi Jay Idzes dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat barisan pertahanan Timnas Indonesia yang dipimpin oleh pelatih Shin Tae-yong.

Menurut Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, Jay Idzes bukanlah pemain sembarangan yang dipilih untuk naturalisasi.

Jay Idzes sendiri baru berusia 23 tahun dan saat ini juga mendapatkan perhatian dari Belanda, yang ingin memasukkannya ke dalam tim nasional Belanda, yang dikenal sebagai "negeri kincir angin."

Baca Juga: Jay Idzes, Penggemar Liverpool yang Jadi Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia

Namun, Jay Idzes tampaknya lebih memilih untuk menjadi WNI karena ada peluang yang besar untuk mewakili Timnas Indonesia di tingkat internasional.

Berikut ini adalah profil dan informasi pribadi lengkap Jay Idzes yang telah diambil dari sumber resmi pssi.org.

Tempat tanggal lahir: Mierlo, 2 Juni 2000 (Belanda)

Keturunan: Belanda - Indonesia

Baca Juga: Profil Band U2 yang Izinkan Lagunya Dibawakan Putri Ariani di AGT 2023

Garis Keturunan Indonesia: nenek

Perjalanan karier Jay Idzes:

2007: Klub amatir, SC Brabant, di Mierlo

2009: dilirik oleh talent scouting dari PSV Eindhoven

2014: VVV-Venlo & Helmodsports

2016: Akademi Junior FC Eindhoven

2018: tim utama FC Eindhoven

Setelah mencatatkan 57 pertandingan, kemudian Jay Idzes pindah ke Go Ahead Eagles hingga awal musim 2023.

Jay Idzes kemudian pindah ke Liga Italia untuk bergabung dengan Venezia hingga 2027.

Jika nanti proses naturalisasi berjalan lancar, Jay Idzes akan menemani beberapa pemain naturalisasi lainnya, seperti Sandy Walsh dan Jordi Amat.

Jay Idzes Bakal Merapat, Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Bereaksi

Setelah menuai teka-teki, PSSI mengumumkan pemain naturalisasi baru yang akan memperkuat Skuad Garuda. Dia adalah Jay Idzes, yang kini membela klub Seri B Italia, Venezia.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menerangkan Jay Idzes bukan pemain sembarangan. Ia optimis, kehadiran bek berdarah Belanda tersebut mampu membawa angin segar untuk Timnas Indonesia.

"Hari ini saya mengumumkan bahwa pemain asal klub Venezia Jay Idzes akan kita proses untuk memperkuat Merah Putih di ajang internasional untuk Garuda Mendunia," terang Erick Thohir melalui keterangan resminya, Rabu (6/9/2023).

"Idzes masih berusia 23 tahun. Kariernya sedang menuju puncak. Jadi pemain ini adalah pemain yang sangat potensial dan insya Allah akan menambah kekuatan timnas kita," sambungnya.

Kabar merapatnya Jay Idzes ke Timnas Indonesia mendapat sambutan hangat dari pencinta sepak bola. Tak terkecuali pemain timnas, seperti Marc Klok.

Marc Klok yang sudah berpengalaman di timnas bereaksi di media sosial usai mengetahui Jay Idzes jadi pemain naturalisasi Timnas Indonesia. Gelandang Persib Bandung itu memberikan emoji tepuk tangan di kolom komentar postingan Jay Idzes.

Jay Idzes pun bakal menambah daftar pemain naturalisasi yang memperkuat Timnas Indonesia bila proses alih kewarganegaraan rampun, setelah Marc Klok, Stefano Lilipaly, Sandy Walsh, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Rafael Struik hingga Ivar Jenner.

SKOR.id - Liga Thailand rupanya bukan kompetisi sepak bola yang asing bagi para pemain asal Indonesia.

Hingga Juli 2021, ada tujuh pemain asal Indonesia yang pernah menyandang status pemain asing di Liga Thailand.

Tiga dari delapan pemain tersebut merupakan pesepak bola dengan status pemain naturalisasi Indonesia.

Ketika pertama kali bergabung dengan klub Liga Thailand, para pemain asal Indonesia rata-rata berstatus sebagai pemain pinjaman.

Oleh sebab itu, masa kerja para pemain asal Indonesia itu tidak berlangsung lama sehingga kontribusinya pun tidak terlalu mencolok.

Berikut Skor.id sajikan delapan pemain asal Indonesia yang pernah serta masih berkarier di Liga Thailand hingga musim 2021.

Bek asal Sorong ini menjadi pemain asal Indonesia yang paling betah merumput di Liga Thailand.

Pada 2021 menjadi musim keempat pemilik nama lengkap Rudolof Yanto Basna di kompetisi sepak bola Negeri Gajah Putih.

Di Thailand, dia telah tiga kali berganti klub, yaitu Khon Kaen FC, Sukhothai FC, dan PT Prachuap FC.

Karier Yanto Basna di kompetisi sepak bola Thailand termasuk cukup cemerlang.

Dia sering menjadi pilihan utama pelatih untuk mengawal lini pertahanan tim yang dibelanya.

Yanto Basna pun sempat mendapat kesempatan untuk tampil bersama All Stars Thai League pada 2020. Sayang, dia sedang pemulihan cedera saat itu

Pemain bertahan berusia 26 tahun ini sempat merasakan atmosfer kompetisi sepak bola Thailand selama satu musim, tepatnya pada Desember 2017 - November 2018.

Ryuji Utomo bergabung dengan klub kasta kedua Liga Thailand, PTT Rayong dengan status pinjaman. Waktu itu, Ryuji Utomo masih terikat kontrak dengan Persija Jakarta.

Bersama PTT Rayong, Ryuji Utomo mengenakan nomor punggung lima.

Meski hanya semusim merumput di Thailand, Ryuji Utomo sukses mengantarkan PTT Rayong menjadi juara Thai League 2 2017-2018.

Bersamaan dengan Ryuji Utomo, penyerang sayap asal Jayapura ini juga merumput di Liga Thailand pada musim 2017-2018.

Bedanya, Terens Puhiri bergabung dengan tim peserta Thai League 1, Port FC.

Di Thailand, pemain yang kini berusia 24 tahun itu mengenakan nomor punggung 28. Sayang, bersama Port FC ia lebih sering tampil sebagai pemain pengganti.

Minimal ada sekitar 13 pertandingan di berbagai kompetisi yang dilakoni Terens Puhiri selama berseragam Port FC.

Kontrak Terens pun tak diperpanajang meski Port FC menempati peringkat ketiga klasemen akhir Thai League 1.

Gelandang serang asal Jayapura ini menjajal peruntungan di Liga Thailand pada awal tahun ini.

Todd Rivaldo Ferre bergabung dengan Lampang FC dengan status pemain pinjaman.

Saat itu kompetisi di Indonesia sedang vakum akibat pandemi Covid-19, Todd Ferre berani mengambil kesempatan.

Dia pun merasakan atmosfer kompetisi kasta kedua Liga Thailand. Meski kebersamaan Todd Ferre dengan Lampang FC hanya berlangsung singkat, ia tampil trengginas.

Tercatat, pemain Persipura ini menyumbangkan satu gol ke gawang Nongbua Pitchaya. Setelah masa peminjaman berakhir, Todd Ferre kembali ke Persipura.

Pemain naturalisasi Indonesia kelahiran Nigeria ini tercatat pernah bermain di Liga Thailand sebanyak dua periode.

Pada kesempatan pertama, Greg bergabung dengan Chiangrai United dengan status pinjaman. Setengah musim di Thailand, Greg kembali ke Pelita Jaya pada Juli 2012.

Adapun kesempatan kedua terjadi pada Juli 2015 sampai Mei 2016. Kala itu, Greg menjadi bagian dari BEC Tero Sasana (sekarang Police Tero FC).

Bersama BEC Tero Sasana, striker berpostur 175 cm itu sukses mengemas lima gol, dua di antaranya ia ceploskan ke gawang mantan timnya, Chiangrai United.

Kompatriot Greg Nwokolo ini pertama kali merasakan atmosfer sepak bola Thailand pada Juli 2012. Ia bergabung dengan Chiangrai United selama lima bulan saja.

Namun pengalaman singkat itu justru membuat Victor Igbonefo tidak kapok untuk kembali ke Thailand. Hingga saat ini, sudah ada lima tim asal Thailand yang pernah dibela Igbonefo.

Empat tim yang lain adalah Super Power FC, Navi FC, Swat Cat (sekarang Nakhonratchasima Mazda FC), dan PTT Rayong.

Minimal, ada sekitar 96 pertandingan yang dilakoni Igbonefo di Liga Thailand.

Tak hanya jadi andalan di lini pertahanan, pemain naturalisasi Indonesia kelahiran Nigeria ini ini juga menyumbangkan empat gol dan satu assist.

Dari lima negara yang pernah disinggahi Sergio van Dijk dalam karier sepak bolanya, Thailand menjadi salah satunya.

Bersama Suphanburi FC, Sergio van Dijk bertahan selama satu setengah musim, Juli 2014-Januari 2016.

Bergabung di paruh musim kedua, striker naturalisasi Indonesia itu langsung jadi pilihan utama pelatih Suphanburi FC. Ia tampil sebanyak 14 kali dan membukukan tiga gol.

Meski tak terlalu produktif, Suphanburi FC menaruh kepercayaan kepada Sergio van Dijk.

Di Liga Thailand musim 2014-2015 itulah, Van Dijk menjawab kepercayaan manajemen Suphanburi FC dengan mengemas 14 gol dari 26 laga.

Pesepak bola Indonesia kelahiran Belanda ini juga pernah berkarier di Liga Thailand mulai 2013.

Kala itu, alumni Akademi Ajax ini gabung Chonburi FC dari Thai League 1 dan tercatat dia dimainkan delapan laga plus satu sumbangan gol.

Efek persaingan ketat di Chonburi FC, Irfan Haarys Bachdim dipinjamkan ke Sriracha (kini bernama Nakhon Ratchasima United FC).

Kala itu, Sriracha satu kota dengan Chonburi FC tetapi main di kasta kedua Liga Thailand. Sedangkan Chonburi FC main di kasta teratas sepak bola Negeri Gajah Putih.

Irfan Bachdim membela Sriracha sampai sampai akhir 2013 seiring kontraknya dengan Chonburi FC paripurna.

Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Liga Thailand Lainnya:

Jadwal Liga Thailand Resmi Dirilis, Bergulir Sepekan Sebelum Kick-off Liga 1 2021-2022

Liga Champions Asia 2021: Juara Liga Thailand Menang, Jawara Vietnam Tumbang

Klub Liga Thailand Daftarkan Penyanyi Terkenal Jadi Pemain di Liga Champions Asia

Already a user? Login here.